Adhitya Siswa SMKN 1 Majalengka Jadi Mentor 3000 Programmer, Seorang siswa dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Majalengka menjadi mentor 3000 programmer.

Adhitya Siswa SMKN 1 Majalengka
Jadi Mentor 3000 Programmer

Adithya Firmansyah Putra seorang siswa kelahiran 13 Juni 2004  yang saat ini berusia 16 tahun di SMKN 1 Majalengka tertarik untuk berkecimpung di dunia pengembangan perangkat lunak (Software).


Berawal dari tingginya rasa penasaran terhadap game di ponsel dan komputer PC, Sering bermain game sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), tak lantas membuatnya kecanduan seperti anak seusianya. Adithya berkeinginan untuk mengetahui bagaimana suatu game dibuat, hingga dapat dimainkan oleh penggunanya.

Pada tahun 2017 ketika duduk di bangku dari sekolah menengah pertama (SMP), Adithya sering pergi ke warung internet (Warnet) untuk bermain game.

Kemudian warnet tersebut, Adhit, belajar dunia programing lewat kanal Youtube, Sekolah Koding. Lewat cara otodidak dan hanya bermodal pulpen dan buku karena belum memiliki laptop, namun begitu, Adhit menjadi paham cara membuat game, bahasa pemrograman, hingga mendesain sebuah aplikasi.

Baca Juga :   Tips Cara Rahasia Lihat Status WhatsApp Orang Lain Tanpa Terdeteksi

Dilansir dari CNN.com, Adithya  mengatakan bahwa “Entah kenapa dapat teguran dari alam, kenapa saya enggak buat game-nya. dari situlah saya mulai cari tahu, lalu saya tulis di buku. Nanti biar mudah saya running kalau sudah punya laptop,”.

Adithya mengatakan dirinya mulai disibukkan dengan kanal Sekolah Daring tersebut hingga paham tentang koding meski tidak memiliki perangkat laptop. Namun keadaan berubah kala ia masuk SMK. Ayahnya membelikan sebuah laptop yang digunakan untuk menunjang pendidikan di jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).

“Awalnya pas SMP saya minat videografi, karena ayah saya punya kamera. Ketika saya masuk jurusan RPL dan tidak punya laptop, ayah saya jual kamera itu untuk beli laptop,” kata anak kelahiran 13 Juni 2004 itu.

Ia menuturkan mulai berani berkecimpung di dunia programing sejak awal 2020 lalu. Ketika ia diajak temanya untuk mengikuti kompetisi pembuatan game berskala nasional, di tingkat SMK.

Di kompetisi itu ia bersama seorang temanya membuat game ber-genre Role-Playing Game (RPG) yang isinya tentang seorang polisi bersenjata hand sanitizer dan berpatroli sembari mengimbau kepada masyarakat untuk tetap di rumah atau Stay at Home.

Baca Juga :   Pilih Mana? Framework Codeigniter atau Laravel

Karena keadaan saat ini sedang pandemi Covid-19, Adithya dan temannya membuat game sejenis RPG, membuat game menjadi batu loncatan untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan di bidang programing. Ia bersama beberapa temanya berkeinginan untuk mengembangankan aplikasi berbasis pendidikan.

Platform itu nantinya dilengkapi dengan beberapa fitur untuk merangsang bakat para mahasiswa/i di Indonesia. Ia menjelaskan, di aplikasi itu dilengkapi dengan bimbingan konseling, mentoring, webinar dan sharing bersama praktisi.

Kemampuan yang terbilang mahir di bidang programing membuat Adithya terpilih sebagai senior mentor di salah satu perusahaan rintisan di Indonesia, Kotakode.

Saat ini  Adith sudah membantu lebih dari 3000 programer dalam negeri untuk menemukan jalan keluar atau memecahkan kode pemrograman ketika mengembangkan aplikasi.

Hal ini menurutnya sebagai salah satu cara yang dapat dia lakukan, untuk berbagi ilmu dan bersama-sama membangun iklim digital di Indonesia agar dapat berakselerasi dan cepat berkembang.

Baca Juga :   Pengertian SEO, Cara Kerja, Jenis dan Manfaatnya

Walaupun kini ia masih duduk di bangku SMK, ia sudah bekerja paruh waktu untuk beberapa perusahaan digital dalam dan luar negeri. Saat ini ia juga tengah menjalani program magang dari sekolahnya, di salah satu perusahaan digital asal Jepang, di Jakarta.

Cita-cita Adith berkeinginan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, dan Universitas Gajah Mada (UGM) menjadi harapannya kelak. Kini, ia ingin membuktikan pada Ayah dan almarhum Ibunya akan menjadi yang pertama dari keluarga besar yang bisa menjadi ahli IT dan mendalami teknologi Aritificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Demikian artikel Adhitya Siswa SMKN 1 Majalengka Jadi Mentor 3000 Programmer, semoga menginspirasi.

Source: www.cnnindonesia.com/teknologi, www.febykurniawatirejeki.com/adhitya-siswa-smkn-1-majalengka-jadi-mentor-3000-programmer/