Pengertian Domain, Cek Fungsi dan Jenisnya. Untuk mempermudah pengunjung mengakses suatu website atau aplikasi online, maka sebaiknya pemilik website tersebut harus menggunakan domain. Berikut penjelasan lebih lanjut seputar apa itu domain.

Domain adalah nama unik yang diberikan guna mengidentifikasi server komputer agar lebih mudah diingat daripada menggunakan IP (Internet Protokol) address.

Pengertian Domain, Cek Fungsi dan Jenisnya

Pengertian Domain

Domain sendiri terdiri dari nama dan ekstensi domain. Contohnya, jagoanhosting.com. Nah, ‘jagoanhosting’ ini adalah nama domain sedangkan ‘.com’ adalah ekstensi domain.

Secara teknis, domain adalah nama unik yang merupakan alamat dari suatu website atau  alamat yang mengantarkan user ke website tujuan. Pada dasarnya, domain adalah bentuk sederhana dari alamat IP yang berisikan kombinasi angka-angka rumit. Dengan banyaknya website yang ada, tentu menghafalkan kombinasi angka tersebut menjadi hal menyebalkan, setuju tidak? Inilah gunanya domain.

Untuk ekstensi domain sendiri terbagi atas 3 kategori yaitu ekstensi domain Top Level Domain, Second Level Domain, dan Third Level Domain.

Fungsi Domain

Perlu kamu ketahui, internet adalah jaringan komputer raksasa yang saling terhubung satu sama lain melalui jaringan kabel global. Semua komputer yang berada di dalam jaringan internet tersebut dapat saling terhubung dan berkomunikasi dengan komputer lainnya.

Untuk mengidentifikasi suatu komputer, maka tiap komputer memiliki alamat IP yang merupakan label numerik berupa kombinasi angka dan dipisahkan dengan tanda titik, contohnya 192.220.66.1.

Namun, bagi sebagian besar pengguna internet, angka-angka tersebut susah untuk diingat. Nah, di sinilah fungsi domain berperan. Ketimbang mengetikkan angka IP yang cukup rumit, maka user cukup mengetikkan nama domain ke dalam kolom search di search engine untuk membuka sebuah situs.


Setelah memasukkan domain ke search engine, permintaan tersebut akan dikirim ke Domain Name System (DNS) dan kemudian mentransfer nama domain tersebut menjadi alamat IP yang merupakan alamat server yang menghosting situs web. Lalu, server akan dengan cepat menghubungkan situs web kepada pengguna.

Pengertian Domain, Cek Fungsi dan Jenisnya

Lantas, dimana kita bisa mendapatkan domain?

Guna mendapatkan sebuah domain, kita harus menentukan nama domain yang kita ingin gunakan terlebih dahulu. Perlu diketahui juga, bahwa apabila nama domain incaranmu sudah dibeli orang lain, kita tidak akan bisa lagi memakai nama tersebut.

Misal, kita ingin membeli domain jagoanhosting.com tetapi ternyata nama tersebut sudah dimiliki orang lain (unavailable), maka nama tersebut tidak dapat lagi kita beli.

Sebelum membeli domain name idaman kita, ada baiknya kita cek domain dulu di situs whois.com atau who.is guna mengecek ketersediaannya. Kemudian, apabila kita ingin membeli sebuah nama domain, maka kita harus segera membeli nama domain itu sebelum diambil orang lain.

Baca Juga :  Program Beasiswa Sea Group di Indonesia 2021

Selanjutnya, kita bisa memilih ekstensi domain apa yang akan kita gunakan lalu membeli domain pada provider domain. Saat ini, sudah banyak provider domain di dunia dengan harga yang bersaing.

Jenis-jenis Domain

Seperti yang sudah disinggung di atas bahwa domain memiliki 3 kategori. Apa saja? Berikut daftarnya.

  1. TLD

TLD atau Top Level Domain adalah domain yang paling sering digunakan. Domain TLD sangat mudah diingat karena termasuk umum sehingga banyak sekali yang menggunakannya. Contoh domain TLD adalah .com, .net, .org, dan masih banyak lainnya. TLD bebas digunakan oleh situs personal karena tidak merujuk pada organisasi tertentu.

  1. ccTLD

ccTLD atau Country Code Top Level Domain adalah salah satu domain untuk menggambarkan kode dari negara tertentu. Domain ini menandakan bahwa situs yang bersangkutan merupakan kepemilikan negara tertentu atau sengaja digunakan untuk menargetkan pengunjung dari negara tujuan. Contoh domain ini yaitu .id untuk Indonesia dan .us untuk United States.

  1. gTLD

gTLD atau Generic Top Level Domain adalah nama domain yang dikhususkan untuk organisasi di bidang tertentu. Namun sekarang sudah tidak demikian, banyak situs umum menggunakan domain gTLD ini. Beberapa contoh domain gTLD adalah .edu untuk bidang pendidikan, .gov untuk bidang pemerintahan, .mil untuk bidang militer, .net untuk penyedia layanan internet dan masih banyak lagi.

  1. Premium TLD

Premium Top Level Domain adalah alternatif penamaan domain yang menggunakan ekstensi premium seperti .site, .host, .web, dan ekstensi lainnya yang mana domain tipe ini terhitung baru.

Kelebihan premium TLD domain adalah spesifik merujuk ke suatu website dan bisa dijadikan alternatif domain .com yang sudah digunakan oleh orang lain. Namun, dibalik kelebihannya pasti ada kekurangan, yaitu harganya relatif lebih mahal meski ekstensi domainnya tidak sefamiliar domain gTLD biasa.

  1. SLD

SLD atau Second Level Domain adalah nama domain yang kamu daftarkan. Cara membacanya dari bagian paling belakang lalu ke depan. Contoh, pada nama domain jagoanhosting.com, nama ‘jagoanhosting’ inilah yang disebut dengan SLD atau yang juga biasa disebut dengan nama website.

  1. Third Level Domain

Third Level Domain atau yang juga biasa disebut dengan sub domain adalah domain yang terletak di paling depan dari kesatuan URL nama domain. Contohnya, www.jagoanhosting.com,  maka ‘www’ inilah yang dikategorikan ke dalam Third Level Domain.

Baca Juga :  Pengertian Front End developer

Pengertian Domain, Cek Fungsi dan Jenisnya

Variasi Nama Domain

Setelah mengetahui arti domain, fungsi domain, dan contoh domain, selanjutnya yuk bahas mengenai variasi nama-nama domain yang bisa kamu gunakan. Variasi nama domain adalah:

  1. Second Level Domain

Kita sudah membahas sedikit tipe ini tepat setelah TLD, bukan? Yup, benar. Contoh untuk domain ini adalah .co.id yang digunakan oleh situs-situs di Indonesia, .co.uk yang digunakan oleh beberapa website di Inggris, .co.us yang digunakan oleh website atau perusahaan-perusahaan di Amerika dan masih banyak contoh lainnya.

  1. Subdomain

Dengan adanya subdomain, kamu tidak perlu membeli nama tambahan jika ingin menambahkan pembagian di situs websitenya. Kamu bisa menggunakan opsi terbaik untuk situs campaign atau web lain yang sebaiknya terpisah dari halaman utama. Tak perlu bingung, kamu cukup membuat subdomain yang bisa diarahkan ke direktori tertentu di server.

  1. Domain Gratis

Yang terakhir untuk nama variasi domain adalah domain gratis, dimana kamu bisa memperolehnya dari berbagai website builder seperti WordPress.com, weebly, squarespace, dan sebagainya.

Nama domainnya hampir mirip dengan sub domain karena menggunakan nama website dalam domain pribadimu, contohnya hostingmurah.wordpress.com yang berarti domain tersebut berasal dari wordpress.

Cara Kerja Domain

Saat kamu memasukkan sebuah nama domain pada search engine, maka browser akan mengirimkan sebuah permintaan kepada jaringan server global yang membentuk sistem nama domain yaitu Domain Name System. Lalu, komputer yang ada pada jaringan global tersebut akan mencari letak website yang kamu masukkan.

Server dalam DNS memiliki nama berbeda tergantung dari perusahaan yang mengelolanya. Oleh sebab itu, server dalam DNS disebut juga dengan nameserver. Nah, setelah browser berhasil menemukan lokasi website yang kamu cari, server akan mengirimkan kembali data untuk ditampilkan kepadamu.

Pengertian Domain, Cek Fungsi dan Jenisnya

Sistem Penamaan Domain

Untuk sistem penamaan domain, kamu pasti menginginkan nama yang mudah diingat dan tidak ribet, kan? Sehingga nantinya akan mudah ditemukan oleh banyak orang. Namun perlu kamu perhatikan jika saat ini banyak sekali domain yang terdaftar sehingga kamu harus menemukan nama domain yang unik dan berbeda dari lainnya.

Beberapa tips penamaan domain adalah sebagai berikut:

  1. Menggunakan domain yang populer seperti .com agar mudah diingat.
  2. Pastikan unik dan pendek. Jika kamu memiliki usaha di bidang penyedia layanan hosting, bisa gunakan nama seperti jagoanhosting, tokohosting, atau semacamnya.
  3. Jangan menggunakan angka.
  4. Yang terakhir untuk penamaan domain adalah usahakan memberi nama yang mudah diucapkan atau dieja.
Baca Juga :  Keunggulan Aplikasi Signal

Addon Domain dan Parking Domain

Sob, apakah kamu sudah familiar dengan 2 istilah tersebut? Biasanya penyedia layanan web hosting akan menawarkan addon domain gratis yang dapat kamu gunakan setelah membeli domain utama. Yuk, simak pembahasan mengenai addon domain dan parking domain berikut.

Addon Domain

Addon domain adalah domain yang ditambahkan ketika kamu punya domain utama, tapi addon domain tidak bekerja layaknya subdomain. Apabila subdomain masih menggunakan nama domain utama, maka addon domain hanyalah sebuah domain independen yang kontennya sangat berbeda.

Meski begitu, pengunjung websitemu bisa saja tidak menyadari bahwa domain tersebut adalah addon domain. Hal ini karena tampilannya yang seperti sebuah website dengan domain terpisah.

Contohnya, belihosting.com adalah addon domain dari jagoanhosting.com, maka folder belihosting.com akan berada di dalam public_html milik jagoanhosting.com.

Pengertian Domain, Cek Fungsi dan Jenisnya

Parking Domain

Parking domain adalah istilah nama domain yang diarahkan ke domain utama milikmu. Cara kerja dari parking domain adalah ketika kamu memiliki domain utama jagoanhosting.com, kemudian kamu membuat domain jagoanhosting.net.

Pengunjung yang mengakses jagoanhosting.net tersebut akan melihat isi halaman yang sama persis dengan jagoanhosting.com. Namun, jika terdapat link pada website itu, nantinya akan diarahkan kembali ke domain utama. Hampir sama dengan redirect, namun sebenarnya sangat berbeda!

Perbedaan Domain dan Hosting

Jika kamu masih belum terlalu familiar dengan dunia website, maka istilah domain dan hosting mungkin akan sedikit membingungkan untukmu.

Domain adalah alamat yang dibuat untuk mewakili sebuah website, sedangkan hosting adalah tempat di mana seluruh file yang dibutuhkan website disimpan. Tanpa adanya alamat domain yang jelas maka kamu akan kesulitan menemukan website yang kamu tuju.

Pengertian Domain, Cek Fungsi dan Jenisnya

Maka dari itu, memilih domain yang mudah dan menarik sangat direkomendasikan. Untuk itu biasanya kita harus melakukan riset terlebih dahulu sebelum membeli atau memesan nama domain.