Plugin WordPress Mempercepat Loading Website. Jika kita sedang berselancar untuk mencari informasi, ketika sudah masuk ke salah satu website atau situs pastinya akan merasa kesal jika menemui website yang loadingnya lama. Biasanya kalau sudah seperti ini lebih baik menutup website dan mencari di website lainnya.

Plugin WordPress Mempercepat Loading Website

Banyak studi kasus dan penelitian tentang website yang lambat memberikan efek negatif pada peringkat di SERP (Search Engine Result Page). Hal ini juga sudah dijelaskan oleh Google pada tahun 2010 tentang kecepatan website menjadi salah satu faktor penentu rangking website di mesin pencari. Semakin cepat website diakses akan semakin bagus pula peringkat website tersebut pada mesin pencari.




Test Kecepatan Website

Ada beberapa patokan pedoman penilaian tentang kecepatan suatu website:

  • Dibawah 1 detik = sempurna
  • 1-3 detik = diatas rata-rata
  • 3-7 detik = rata-rata
  • 7 detik keatas = termasuk jelek

Untuk cek kecepatan website ada beberapa tool yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui seberapa cepat loadingnya dengan Pingdom, Google PageSpeed Insights, GTMetrix dan WebPageTest. Tetapi disini saya akan mencontohkan menggunakan GTMetrix saja.

Cara Mempercepat Loading Website

Dalam pembahasan studi kasus ini saya akan mencoba menaikan page speed score blog.qwords.com menjadi lebih baik lagi. Ada beberapa cara termudah mempercepat loading website, simak pembahasanya dibawah ini:

Baca Juga :   Pilih Mana? Framework Codeigniter atau Laravel

1. Kurangi Plugin Yang Tidak Perlu

Langkah yang pertama adalah melakukan penghapusan plugin-plugin yang dirasa tidak perlu diinstall. Bukan masalah plugin gratis kemudian kamu install sesuka hati, tetapi pilihlah plugin yang penting dan memiliki efek yang baik pada website. Perlu diperhatikan lagi pilihlah plugin yang tidak banyak memuat script, tidak banyak request dan tidak menambahkan ekstra query kepada database.

Ada plugin yang bisa untuk mengecek dampak plugin terhadap kecepatan suatu website namanya Plugin Performace Profiler, silahkan diinstall kemudian analisis mana saja plugin yang terlalu membuat berat saat loading website.

2. Optimasi Berat Gambar

Saat melakukan upload gambar, usahakan memilih gambar dengan berat dibawah 1MB saja. Jika lebih dari itu bisa dipastikan website kamu loadingnya lambat. Jika sudah terlanjur upload ke server hosting, kamu tidak perlu khawatir karena sudah ada beberapa tool yang bisa kamu gunakan untuk melakukan compress gambar menjadi ukuran lebih ringan. Diantaranya ada:

  • Imagify
  • Smush
  • EWWW Image Optimizer

3. Perkecil Ukuran Gambar

Setelah mengcompress ukuran gambar, selanjutnya adalah memperkecil ukuran pixel gambar. Contoh saja pada gambar dibawah ini ukuran aslinya 780 x 420, setelah dilakukan cek di GTMetrix rekomendasi ukuran gambarnya adalah 300 x 162.

Edit kembali ukuran gambar tersebut ke ukuran yang sudah direkomendasikan, kamu bisa menggunakan software editing gambar seperti photoshop,paint dll. Setelah sesuai ukurannya silahkan upload kembali dan cek di GTMetrik apakah sudah benar atau belum.

Baca Juga :   Solusi Mengatasi YouTube Lemot di Browser Pengguna yang Pakai Ad Blocker

4. Gunakan Plugin Caching

Caching adalah proses penyimpanan sementara data dari suatu website dengan tujuan untuk mempercepat loading website. Biasanya saat akses pertama ke suatu website akan terasa sedikit lama karena cache belum tersimpan, setelah akses kedua dan seterusnya akan terasa lebih cepat karena cache data website sudah tersimpan.

Plugin WordPress yang bisa kamu gunakan untuk melakukan caching terutama untuk pengguna WordPress yaitu:

  • W3 Total Cache
  • WP Rocket
  • WP Super Cache
  • WP Fastest Cache
  • Hyper Cache

5. Aktifkan Gzip Compression

Ada beberapa cara untuk mengaktifkan Gzip pada website agar mempercepat loading website, jika kamu ingin menggubah tanpa plugin bisa dilakukan, hanya saja harus masuk ke cPanel dan menambah baris kode di .httaccess. Untuk yang paling mudah menggunakan plugin WordPress, nama pluginnya Check and Enable GZIP Compression, . Untuk pembahasan settingnya akan di bahas di artikel selanjutnya.

Jika diatas sudah dijelaskan tentang mengcompress gambar, kalau pada Gzip ini adalah mengcompress ukuran file. Contoh saja jika ada file berukuran 100MB maka akan dicompress ke ukuran 25MB dalam bentuk format ZIP. Cek dulu apakah website kamu sudah aktif/belum fitur Gzip di GZIPTest.com

Baca Juga :   Tips Cara Rahasia Lihat Status WhatsApp Orang Lain Tanpa Terdeteksi

6. Optimasi Database Website

Kamu tidak perlu repot-repot membuka baris coding yang rumit, mengoptimasi database bisa mengguankan plugin WordPress. Rekomendasi dari saya adalah plugin WP-Optimize. Selain bisa optimasi website juga bisa compress gambar, translate, blok komentar spam, post revisi, draft post dll.

7. Minify File CSS dan Javascript

Minify adalah proses menghilangkan karakter yang tidak dipergunakan dalam struktur kode. Jadi file kode menjadi lebih ringan dan bisa cepat dieksekusi, sehingga mempercepat loading website. Rekomendasi saya menggunakan plugin Autoptimize, karena sangat mudah digunakan dan membutuhkan waktu yang tidak lama saat proses minify file kode.




8. Gunakan Hosting Yang Cepat

Yang terakhir adalah menggunakan hosting yang cepat. Jika semua cara diatas sudah kamu lakukan dan ternyata masih sama saja, maka coba kamu cek apakah hosting yang kamu gunakan bermasalah atau tidak. Jika bermasalah segeralah pindahkan semua data website kamu ke penyedia hosting terbaik di Indonesia.

Semoga bermanfaat 🙂